Kamis, 20 Maret 2014

Tugas Perekonomian Indonesia

Seputar
Negara Belgia

Gambar 1. Bendera Negara Belgia












Negara Belgia yang secara resmi nya di sebut dengan Kerajaan Belgia 
merupakan negara yang terletak di Barat benua Eropa yang juga merupakan salah satu pendiri dan juga ibukota dari UNI Eropa ( Brussel ) dan termasuk juga organisasi international lainnya, seperti NATO . luas dari negara ini yaitu 30.778 km² dan dengan jumlah penduduk nya sekitar 10.741.000 di tahun 2009 .

Gambar 2. wilayah Negara Belgia

















Sejarah singkat Negara Belgia

Nama Belgia berasal dari salah satu suku bangsa Seltik, yaitu Belgae. Bangsa Belgae ini tunduk kepada kekuasaan Romawi semenjak abad pertama Sebelum Masehi dan hingga 300 tahun selanjutnya, Belgia yang dikenal sekarang ini menjadi salah satu provinsi Romawi.
Selanjutnya sekitar tahun 300 Masehi, Attila the Hun, seorang tokoh suku bangsa Hun menginvasi wilayah yang sekarang dikenal sebagai Jerman, dan memaksa suku bangsa Teuton untuk ‘mengungsi’ ke wilayah utara Belgia. Satu abad kemudian, suku bangsa Frank menginvasi dan menduduki Belgia sepenuhnya. Bagian utara Belgia yang kita kenal sekarang mengalami ‘Jermanisasi’ dan menjadi wilayah yang berbahasa Franco-Germanic, sementara penduduk di wilayah selatan Belgia tetap menggunakan bahasa Latin Romawi.
Selanjutnya wilayah Belgia dikuasai oleh Dukes of Burgundy yang kemudian menyerahkan kekuasaannya, melalui perkawinan, kepada Hapsburgs. Pada tahun 1519 – 1713 Belgia dikuasai oleh Spanyol dan pada tahun 1713 – 1794 dikuasai oleh Austria.

Ketika berada di bawah kekuasaan berbagai penguasa tersebut, dan terutama pada periode abad ke-12 dan abad ke-17, kota-kota utama di Belgia seperti Ghent, Brugge, Brussel dan Antwerpen menjadi sentra-sentra perdagangan, industri dan kesenian Eropa. Karya-karya pelukis Belgia seperti Van Eyck, Breugel, Rubesn dan Van Dyck menjadi karya Eropa yang sangat berharga. Karpet-karpet Belgia, yang dikenal dengan goblins pun menjadi hiasan di rumah-rumah bangsawan di seluruh Eropa.
Menyusul terjadinya Revolusi Perancis, Belgia diduduki oleh Napoleon Bonaparte mulai tahun 1795. Setelah Napoleon kalah dalam pertempuran Waterloo, 20 kilometer sebelah selatan Brussel, Belgia dipisahkan dari Perancis dan berdasarkan Kongres Wina tahun 1815 menjadi wilayah Belanda.
Pada tanggal 4 Oktober 1830 Belgia menyatakan kemerdekaan dari Belanda. Selanjutnya satu negara monarki konstitusional didirikan pada tahun 1831, dengan Leopold of Saxe-Coburg-Gotha (Leopold I) sebagai raja Pertama Belgia. Penobatan Raja Leopold I dilakukan pada tanggal 21 Juli 1831, yang selanjutnya diperingati sebagai hari  nasional Belgia.
Pda tahun 1914 dan tahun 1940, Belgia diinvasi oleh Jerman. Invasi-invasi tersebut, ditambah dengan perilaku Soviet pada masa perang dingin, menjadikan Belgia sebagai salah satu pendorong utama konsep keamanan kolektif yang menjadi kerangka kerjasama Eropa dan Atlantik Utara; dalam pembentukan Uni Eropa dan NATO.

Perbedaan-perbedaan bahasa, ekonomi dan politik antara golongan masyarakat berbahasa Belanda di wilayah Vlaanderen dan kelompok berbahasa Perancis di wilayah Wallonia mempertajam pemisahan masyarakat Belgia.
Menengok ke belakang, Revolusi Industri yang terjadi pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 memperkuat pemisahan bahasa di utara dan selatan Belgia tersebut. Wilayah Wallonia yang berbahasa Perancis menjadi wilayah industri maju terlebih dahulu dan dominan secara politik. Wilayah Vlaanderen yang berbahasa Belanda tetap pada kultur agrarisnya dan menjadi ‘terbelakang’ secara ekonomi dan politik bila dibandingkan wilayah Wallonia dan ibukota Brussel.
Namun pada lima dasawarsa terakhir, kaum Flemish di wilayah Vlaanderen mampu mengejar ketertinggalannya, utamaya dari aspek ekonomi. Sementara produksi batu bara dan baja Wallonia mengalami penurunan. Perubahan tersebut selanjutnya diikuti oleh aspek politik. Masyarakat Flemish merupakan komposisi mayoritas absolut, dengan total 58% dari keseluruhan populasi Belgia.
Setelah terjadi demontrasi besar-besaran pada awal era ’60-an, pada tahun 1962 Belgia menetapkan batas resmi wilayah bahasa dan menetapkan peraturan yang rinci untuk melindungi bahasa dan kebudayaan minoritas di wilayah perbatasan. Pada tahun 1970, dewan-dewan kebudayaan Flemish dan Francophone didirikan dengan kewenangan untuk mengatur hal-hal yang terkait dengan bahasa dan kebudayaan untuk masing-masing kelompok bahasa.

Selanjutnya, tiga komunitas ekonomi di Belgia, Wallonia, Vlaanderen dan Brussel diberikan otonomi politik pada tingkatan tertentu.
Selanjutnya, semenjak tahun 1984, komunitas Berbahasa Jerman di Belgia, yang bermukim di sebelah timur Provinsi Liege, memiliki badan eksekutif dan legislatifnya sendiri, yang memiliki kewenangan pada bidang kebudayaan, bahasa dan pendidikan.
Perubahan konsitusi paling penting terjadi pada tahun 1993 yang mengubah Belgia dari negara kesatuan menjadi negara federal. Perubahan konstitusi tersebut juga mereformasi sistem parlemen bikameral dan menyediakan perangkat utnuk mengadakan pemilihan langsung bagi anggota lembaga legislatif di tingkat commune, wilayah dan bahasa.
Pada Pemilihan Umum Federal tahun 2007, Partai Kristen Demokrat-Vlaanderen (CD&V) berhasil menjadi pemenang dan menjadi partai terbesar di Belgia. Dua partai sosialis dan partai liberal Open VLD kehilangan dukungan. Namun demikian, partai berbahasa Perancis Liberal MR menjadi partai terbesar di wilayah Wallonia dan Brussel.
Menyusul hasil Pemilu, Raja menugaskan ketua CD&V, Yves Leterme untuk membentuk pemerintahan koalisi, yang terdiri atas CD&V, CDH, Open VLD, MR dan PS. Namun proses koalisi tersebut tidak berjalan lancar. Pada tahun 2008 Yves Leterme mengundurkan diri dari pimpinan koalisi (yang sekaligus merupakan Perdana Menteri), dan digantikan oleh Herman van Rompuy yang juga berasal dari CD&V.
Raja Belgia berperan sebagai simbol dan pemimpin dalam acara-acara keagamaan. Fungsi politik dari Raja adalah untuk menunjuk seorang pemimpin politik dalam rangka pembentukan kabinet baru setelah pemilihan umum atau pembubaran kabinet.
Jika diputuskan mosi tidak percaya oleh Kamer (Parlemen) Federal, maka Pemerintah Federal harus berhenti dan Kamer akan mengajukan Perdana Menteri baru kepada Raja. Raja juga merupakan simbol pemersatu sehingga seringkali dianggap sebagai perwakilan dari identitas nasional Belgia.

Bidang Politik

Setelah pemilu legislatif tanggal 10 Juni 2007, Belgia mengalami krisis politik terpanjang dalam sejarahnya akibat perbedaan posisi di antara kelompok partai politik berbahasa Belanda dan Perancis terhadap tuntutan parpol berbahasa Belanda mengenai reformasi negara guna otonomi yang diperluas bagi pemerintah daerah (Vlaanderen, Wallonia, Brussel).
Sementara itu, kelompok parpol berbahasa Perancis tidak memandang tuntutan itu sebagai suatu urgensi tetapi kemudian bersedia membahasnya.
Selain itu, parpol berbahasa Belanda juga menuntut dipisahkannya wilayah pemilihan Brussel-Halle-Vilvoorde (BHV), yaitu agar pemilih berbahasa Perancis yang tinggal di luar Brussel (di wilayah yang berbahasa Belanda) tidak memilih politisi di Brussel yang berbahasa Perancis saat mengikuti pemilu.
Untuk itu, dalam Komisi Dalam Negeri Kamer (Parlemen), kelompok parpol berbahasa Belanda telah mengajukan rancangan undang-undang mengenai BHV, yang kemudian disahkan pada 7 November 2007.
Akan tetapi, pengesahan RUU BHV dilakukan melalui pemungutan suara yang hanya dihadiri oleh parpol berbahasa Belanda, karena semua parpol berbahasa Perancis melakukan “walkout”.
Namun demikian, pembahasan  RUU BHV hingga kini tertunda karena parpol berbahasa Perancis menghidupkan prosedur “konflik kepentingan”, yang diajukan oleh parlemen-parlemen mereka.
Opsi prosedur tersebut diambil dengan maksud agar isu BHV dapat dibahas melalui suatu perundingan, dan tidak ditentukan oleh suatu kelompok terhadap kelompok lainnya.
Akibat kedua tuntutan itu, pembentukan pemerintah baru menjadi berlarut-larut, karena dikaitkan dengan tercapainya kemajuan dalam pembahasan terhadap kedua tuntutan itu.
Formatur pembentukan pemerintah, Yves Leterme (partai CD&V), bahkan sampai dua kali mengundurkan diri (pada 23 Agustus dan 1 Desember 2007), yang menimbulkan krisis politik.
Perkembangan ini sempat menimbulkan kekhawatiran masyarakat maupun pemerhati politik bahwa Belgia akan terpecah.
Raja Albert II kemudian menunjuk Perdana Menteri demisioner, Guy Verhofstadt (Open VLD), untuk memimpin pemerintah sementara pada 20 Desember 2007.
Pada akhirnya, pemerintah baru dapat terbentuk pada 20 Maret 2008 dengan Y.M. Yves Leterme sebagai Perdana Menteri dan dengan koalisi yang terdiri dari 5 partai (CD&V, Open VLD, MR, PS, dan CDH).
Walau demikian, pembahasan kedua tuntutan itu kembali menemui kebuntuan dan Perdana Menteri Leterme kembali mengajukan pengunduran diri pada 14 Juli 2008, tetapi ditolak Raja pada 17 Juli 2008.  Namun demikian, akibat dugaan adanya intervensi pemerintah terhadap proses hukum mengenai rekapitalisasi Bank Fortis (Belgia) oleh Bank BNP Paribas (Perancis), maka pemerintah Leterme I akhirnya mengundurkan diri pada 19 Desember 2008 dan digantikan oleh pemerintah di bawah Perdana Menteri Herman Van Rompuy (CD&V), yang dilantik pada 30 Desember 2008.
Pada tanggal 7 Juni 2009, Belgia telah menyelenggarakan Pemilu Regional dan Pemilu Eropa setelah Pemilu Regional dan Eropa sebelumnya pada 13 Juni 2004. Pemilu Regional diselenggarakan untuk memilih anggota Parlemen Vlaanderen, Parlemen Wallonia, Parlemen Brussel, dan Parlemen Komunitas Berbahasa Jerman. Masing-masing parlemen tersebut kemudian akan memilih pemerintah bagi Daerah dan Komunitasnya masing-masing. Sedangkan Pemilu Eropa diselenggarakan untuk memilih wakil Belgia pada Parlemen Eropa.
Untuk Pemilu Regional, dari 7.741.424 pemilih, tercatat 6.617.501 suara yang sah. Sedangkan untuk Pemilu Eropa, dari 7.760.436 pemilih, tercatat 6.492.991 suara yang sah. Pada Parlemen Daerah Vlaanderen, partai CD&V tetap menjadi partai terbesar, diikuti Open VLD, Vlaams Belang, SP.A, dan N-VA. Pada 15 Juli 2009, pemerintah baru Daerah Vlaanderen periode 2009-2014, di bawah pimpinan Menteri-Presiden Kris Peeters (CD&V), memperoleh kepercayaan dari Parlemen Vlaanderen yang baru. Pemerintah merupakan koalisi dari partai-partai CD&V, SP.A, dan N-VA.
Untuk Parlemen Daerah Wallonia, partai PS tetap menjadi partai terbesar, diikuti MR, Ecolo, dan CDH. Pada 16 Juli 2009, pemerintah baru Daerah Wallonia periode 2009-2014, di bawah pimpinan Menteri-Presiden Rudy Demotte (PS), memperoleh kepercayaan dari Parlemen Wallonia yang baru. Pemerintah merupakan koalisi dari partai-partai PS, Ecolo, dan CDH.
Untuk Parlemen Daerah Brussel, partai MR menjadi partai terbesar, diikuti PS, Ecolo, dan CDH. Pada 16 Juli 2009, pemerintah baru Daerah Brussel periode 2009-2014, di bawah pimpinan Menteri-Presiden Charles Picqué (PS), terbentuk. Pemerintah merupakan koalisi dari partai-partai PS, Ecolo, dan CDH.
Sedangkan untuk Parlemen Komunitas Berbahasa Jerman, partai CSP tetap menjadi partai terbesar, diikuti SP, PFF, dan ProDG. Parlemen kemudian memilih pemerintah baru Komunitas Berbahasa Jerman periode 2009-2014, di bawah pimpinan Menteri-Presiden Karl-Heinz Lambertz (SP). Pemerintah merupakan koalisi dari partai-partai SP, PFF, dan ProDG.
Sementara itu, untuk Parlemen Eropa, Belgia memperoleh 22 kursi, setelah pada tahun 2004 memperoleh 24 kursi. Partai-partai yang memperoleh kursi adalah CD&V (3), Open VLD (3), SP.A (2), Vlaams Belang (2), Groen! (1), Lijst Dedecker (1), N-VA (1), PS (3), MR (2), CDH (2), Ecolo (2), dan CSP (1).
Sebagai akibat perpindahan pejabat dari tingkat regional ke federal atau sebaliknya, maka pada 16 Juli 2009 terjadi “reshuffle” pemerintah federal Belgia dengan komposisi tetap 15 menteri dan 7 sekretaris negara. Perubahan yang terjadi adalah masuknya 3 menteri baru dan 1 sekretaris negara, serta 1 komisaris pemerintah.

Bidang Ekonomi

Berpenduduk 10.6 juta (2008), Belgia merupakan salah satu negara dengan pendapatan per kapita tertinggi di dunia (US$ 37.500 atau €26.200 pada 2008), dan menerapkan ekonomi pasar terbuka.
Belgia merupakan salah satu negara pertama di Eropa yang mengalami revolusi industri di awal tahun 1800an, dan produsen baja utama pada abad ke-19. Pada masa itu, Wallonia di Belgia selatan mengalami masa kemakmuran, terutama berkat cadangan batu bara yang besar.
Dalam masa industrialisasi itu, peran sektor pertanian terus menurun dan kini hanya memberikan kontribusi 1% bagi PDB Belgia, dengan terigu, gandum, gula bit, kentang, dan rami sebagai produk utamanya.
Bersamaan dengan industrialisasi, berkembang pula transportasi dan infrastruktur yang efisien, dibarengi dengan tenaga kerja yang terampil dan berbakat. Setelah Perang Dunia II, Vlaanderen tumbuh pesat sebagai pusat industri petrokimia dan manufaktur ringan. Vlaanderen juga memiliki pelabuhan Antwerpen (terbesar ke-dua di Eropa) dan pusat pengasah berlian terkemuka yang menghasilkan 70% berlian dunia.
Sementara itu, akibat menipisnya cadangan batubara dan industri baja yang menua dan tidak efisien, Wallonia mulai mengalami penurunan.
Pada akhir 1980an, hutang pemerintah mencapai 121% PDB akibat meningkatnya harga minyak bumi pada 1971 dan 1979. Terjadi pula resesi berkepanjangan akibat peningkatan pengangguran, peningkatan hutang perorangan, dan defisit negara.
Setelah mengaitkan Franc Belgia dengan Mark Jerman melalui suku bunga pada 1990, maka perekonomian Belgia mulai pulih, sebelum kembali mengalami resesi pada 1992.
Pada 1 Mei 1998, Belgia menjadi anggota European Monetary Union dan perekonomian Belgia tumbuh secara konsisten hingga 2001 saat terjadi pelesuan ekonomi dunia. Belgia memberlakukan mata uang Euro sejak 1 Januari 2002.
Dalam kurun waktu 2004-2007, perekonomian Belgia tumbuh perlahan dan mencapai 3% pada 2006.
Namun demikian, akibat penurunan konsumsi, investasi, dan ekspor, maka tingkat pertumbuhan terus turun, dengan 2.6% (2007) dan 1.4% (2008).
Selain itu, krisis keuangan yang melanda pasar keuangan dunia pada akhir 2008 menyebabkan dampak yang kuat terhadap Belgia, terutama trimester terakhir 2008.
Pemerintah Belgia cepat mengambil langkah rekapitalisasi terhadap 3 banknya, yaitu Fortis, Dexia, KBC; dan 1 perusahaan asuransi, Ethias, karena semuanya mengalami penurunan tajam nilai saham.
Akibat lain dari krisis tersebut, Komisi Eropa memperkirakan kegiatan ekonomi Belgia pada 3 trimester pertama 2009 akan terus menurun. Selain itu, investasi akan menurun karena penurunan permintaan dan kesulitan mendapatkan kredit. Sebagai akibat, kompetitivitas Belgia akan melemah dan ekspor akan semakin sulit. Sementara itu, akibat peningkatan pengeluaran, defisit anggaran Belgia akan terus meningkat, dari 0.3% dari PDB (2007) menjadi 0.9% (2008) dan 3% (2009). Jika keadaan terus berlanjut, maka pada 2010 dikhawatirkan defisit akan menjadi 4.3%, di mana hutang negara akan meningkat dari 88.3% PDB (2008), menjadi 91.2% (2009), dan 94% (2010).
Untuk mengatasi penurunan perekonomian itu, pada 11 Desember 2008, Pemerintah Federal telah meluncurkan paket stimulus senilai €2 miliar, atau 0.6% PDB Belgia.
Perekonomian Belgia kini terutama tergantung pada jasa, karena Belgia berfungsi sebagai pusat pemrosesan bahan mentah impor menjadi produk jadi.
Pada tahun 2008, Belgia menempati peringkat ke-20 dunia, dan ke-10 Eropa, sebagai perekonomian yang paling bebas. Dengan sekitar 100 bank, termasuk 70 bank asing, Belgia memiliki sistem keuangan yang sangat maju.

Meskipun memiliki masa depan yang menjanjikan, Belgia mengandalkan sesama anggota Uni Eropa untuk perdagangannya menghadapi tantangan, seperti alternatif pengganti energi nuklir setelah 2015, upah tenaga kerja yang tinggi, dan penuaan penduduk.


Sumber Referensi :


0 komentar:

Posting Komentar