Jumat, 16 Mei 2014

Bab 10 - KOMUNIKASI PEMASARAN

Komunikasi Pemasaran

Sebuah perusahaan modern harus mengelola sistem komunikasi pemasaran yang kompleks . perusahaan itu berkomunikasi dengan perantara, konsumen, dan berbagai lapisan masyarakat. pihak perantara berkomunikasi dengan konsumen dan berbagai lapisan masyarakat . sedangkan konsumen ikut serta dalam komunikasi dari mulut ke mulut dengan konsumen lainnya dan masyarakat .

Bauran Promosi ( juga di sebut dengan bauran promosi )

Bauran promosi adalah gabungan dari beberapa promosi dari satu produk sama agar promosinya dapat maksimal dan hasilnya memuaskan.

bauran promosi terdiri dari empat perangkat utama, yaitu :

  • Iklan : setiap bentuk yang mendapat imbalan dari presentasi tidak langsung dan promosi ide-ide, barang atau jasa oleh sponsor tertentu .                                                                                     Contoh : majalah, poster, radio, iklan koran, katalog, dll.
  • Promosi penjualan ( Sales Promotion ) : insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian maupun penjualan suatu produk dan jasa .
  • Hubungan Masyarakat ( Public relation ) : Variasi program yang di rancang untuk memperbaiki, mempertahankan maupun melindungi suatu citra perusahaan maupun produk .
  • Penjualan personal ( personal selling ) : presentasi lisan dalam pembicaraan dengan salah satu atau lebih calon pembeli untuk tujuan melakukan penjualan .

Periklanan

Definisi

Menurut institute praktisi periklanan Inggris dalam Jefkins (1996: 5) 
Periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasive yang diarahkan kepada (calon) konsumen yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan dengan biaya yang paling ekonomis.

Kotler (1997: 236) mengartikan periklanan sebagai berikut: 
Periklanan adalah segala bentuk penyajian non-personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembiayaan.
Dalam membuat program periklanan manajer pemasaran harus selalu mulai dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli. Kemudian membuat lima keputusan utama dalam pembuatan program periklanan yang disebut lima M ( kotler 1997: 236) Sebagai berikut:

  • Mission (misi): apakah tujuan periklanan ?
  • Money (uang): berapa banyak yang dapat di belanjakan ?
  • Message (pesan): pesan apa yang harus disampaikan ?
  • Media (media): media apa yang digunakan ?
  • Measuremen (pengukuran): bagaimana mengevaluasi hasilnya ?

Tujuan Periklanan

Iklan informatif ( informatif advertising ) 
lebih menenkankan di tahap penjajakan sebuah kategori produk. bertujuan untuk membangun permintaan utama (primary demand) .

Iklan persuasif ( persuasive advertising )
menjadi penting dalam tahap persaingan di mana tujuan perusahaan yaitu membangun permintaan selektif (selective demand) untuk sebuah merk . 

Iklan peringatan ( reminder advertising )
merupakan iklan yang penting untuk tahap kematangan / mapan dari sebuah produk untuk menjaga dan memelihara anggapan konsumen mengenai produk itu .

Sumber : 
http://posbisnis.com/

Anggaran periklanan

setelah menentukan dan memutuskan tujuan periklanan, selanjutnya perusahaan mulai membuat anggaran iklan untuk tiap produk .
ada lima faktor untuk menunjukan kapan penentuan anggaran periklanan , yaitu :

a) Tahap dalam siklus hidup produk .
Produk baru umumnya mendapat anggaran iklan yang besar untuk membangun kesadaran dan membuat
pelanggan mencoba produk tersebut merek yang sudah mapan biasanya didukung anggaran periklanan yang lebih rendah sebagai rasio penjualan.

b) Pangsa pasar dan Basis konsumen
Merek dengan pangsa pasar yang tinggi biasanya membutuhkan lebih sedikit biaya iklan sebagai presentase penjualan untuk mempertahankan pangsanya. Untuk memperbesar pangsa pasar dengan meningkatkan ukuran pasar memerlukan pengeluaran periklanan yang lebih besar.

c) Persaingan dan Gangguan
Pasar dengan banyak pesaing dan pengeluaran iklan yang lebih tinggi suatu merek harus diiklankan besar-besaran agar terdengar di tengah kegaduhan pasar. Bahkan gangguan sederhana dari iklan yang tidak
bersaing secara langsung dengan merek tersebut sudah menyebabkan perlunya periklanan yang lebih besar.

d) Frekuensi Periklanan
Jumlah pengulangan yang diperlukan untuk menyampaikan pasar konsumen juga sangat menentukan anggaran periklanan.

e) Kemungkinan Subtitusi Produk
Merk-merk dalam suatu kelas komoditas (misalnya rokok, bir,minuman ringan) memerlukan iklan besar-besaran untuk membangun citra yang berbeda. Periklanan juga penting jika suatu merek dapat memberikan manfaat atau tampilan fisik yang unik. 

Sumber : http://id.shvoong.com/business-management/marketing/2291138-definisi-tujuan-dan-anggaran-periklanan/#ixzz1ycA7Xe3f

 Promosi penjualan

Promosi penjualan dirancang untuk mendorong pembelian yang lebih cepat dan atau pun lebih besar akan barang / jasa oleh pelanggan / saluran perdagangan yang di susun bedasarkan kumpulan peralatan jangka pendek yang menarik (incentive tools) .

Tujuan promosi penjualan

tujuan dari pada perusahaan melakukan promosi menurut :
- Tjiptono (2001 : 221) adalah menginformasikan (informing), mempengaruhi dan membujuk (persuading) serta mengingatkan (reminding) pelangggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. 

- Sistaningrum (2002 : 98) menjelaskan tujuan promosi adalah empat hal, yaitu memperkenalkan diri, membujuk, modifikasi dan membentuk tingkah laku serta mengingatkan kembali tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan.

Promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dapat dikelompokkan berdasar tujuan yang ingin dicapai. Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Customer promotion, yaitu promosi yang bertujuan untuk mendorong atau merangsang pelanggan untuk membeli.
  2. Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang atau mendorong pedagang grosir, pengecer, eksportir dan importir untuk memperdagangkan barang / jasa dari sponsor.
  3. Sales-force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjualan.
  4. Business promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontrak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan.

Namun yang jelas apapun jenis kebutuhan yang akan diprogramkan untuk dipengaruhi, tetap pada perencanaan bagaimana agar perusahaan tetap eksis dan berkembang. Apalagi jika perusahaan tersebut mempunyai lini produk lebih dari satu macam.

Ada empat jenis kegiatan promosi, antara lain : (Kotler, 2001:98-100)

  1. Periklanan (Advertising), yaitu bentuk promosi non personal dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
  2. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling), yaitu bentuk promosi secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
  3. Publisitas (Publisity), yaitu suatu bentuk promosi non personal mengenai, pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas informasi/berita tentangnya (pada umumnya bersifat ilmiah).
  4. Promosi Penjualan (Sales promotion), yaitu suatu bentuk promosi diluar ketiga bentuk diatas yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
  5. Pemasaran Langsung (Direct marketing), yaitu suatu bentuk penjualan perorangan secara langsung ditujukan untuk mempengaruhi pembelian konsumen.

Sumber : http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/strategi-promosi-penjualan-definisi.html

Publisitas dan Humas

Publisitas

Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu. Publisitas biasanya dilakukan melalui penerbitan umum

Publisitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan. Dibandingkan dengan iklan, publisitas mempunyai kredibilitas yang lebih baik, karena pembenaran (baik secara langsung maupun tidak langsung) dilakukan oleh pihak lain selain pemilik iklan. Di samping itu, karena pesan publisitas dimasukkan dalam berita atau artikel koran, tabloid, majalah, radio, dan televisi, maka khalayak tidak memandangnya sebagai komunikasi promosi. Publisitas juga dapat memberi informasi lebih banyak dan lebih terperinci dari pada iklan. Namun demikian, karena tidak ada hubugan perjanjian antara pihak yang diuntungkan dan pihak penyaji, maka pihak yang diuntungkan tidak dapat mengatur kapan publisitas itu akan disajikan atau bagaimana publisitas tersebut disajikan. Selain itu, publisitas tidak mungkin diulang-ulang seperti iklan. Oleh karena itu, kini publisitas biasanya merupakan bagian dari departemen humas perusahaan (Tjiptono).


Sifat-sifat publisitas :

  • Tingkat kebenaran/kepercayaan yang tinggi, pemberitaan publisitas dianggap sebagai suatu yang benar dan dapat lebih dipercaya, tidak bersifat memihak.
  • Tidak disadari adanya maksud promosi yang sebenarnya. Pesan yang disampaikan kepada konsumen melalui publisitas adalah dalam bentuk berita dan bukan sebagai pesan komunikasi untuk maksud penjualan.
  • Penggambaran produk. Seperti advertensi, maka publisitas juga mempunyai kemampuan untuk menggambarkan produk perusahaan dalam bentuk cerita yang jelas.

Bentuk-bentuk publikasi :

  • Berita rutin: pengumuman, pertemuan, konferensi, pameran seni, pelatihan singkat, pernyataan perusahaan mengenai akusisi, peruahan, atau pembagian personel.
  • Artikel panjang/ liputan mendalam (features): aktivitas sosial perusahaan, upaya perusahaan yang menunjukkan kepedulian terhadap permasalahan sosial. Artikel/ liputan ini biasanya berkaitan dengan wacana yang akan digulirkan oleh organisasi untuk memperoleh tanggapan publik dan mendorong pemerintah mengeuarkan kebijakan tertentu.
Sumber : http://ekonomi.kabo.biz/2012/03/publisitas.html






0 komentar:

Posting Komentar